Jumat, 24 Maret 2017

John Locke

JOHN LOCKE (1632-1704)



John Locke seorang filsuf besar dari Inggris, yang dalam tulisan politiknya membuka dan menciptakan jalan bagi revolusi Prancis dan Amerika.

Dialah yang mengukir frasa "pursuit of happiness (mengejar kebahagiaan),‟ dalam bukunya An Essay Concerning Human Understanding. Thomas Jefferson kemudian mengambil frasa “pursuit of happiness” dari Locke and kemudian menggunakan dalam pernyataannya yang sangat terkenal sebagai hak asasi umat manusia untuk “hidup, merdeka, dan mengejar kebahagiaan” dalam Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan bangsa Amerika).

Apa yang banyak orang tidak ketahui, adalah, konsep Locke tentang kebahagiaan sangat dipengaruhi oleh para filsuf Yunani, terutama Aristotle dan Epicurus. Jauh dari mengganti makna “kebahagiaan” dengan “kenikmatan,” “kepemilikan,” atau “kepuasan hasrat” pribadi, Locke membedakan antara “kebahagiaan khayalan” dan “kebahagiaan hakiki” yang bermakna sebagai kebahagiaan bersama.

Karenanya, dalam bagian dimana dia menyatakan frasa “mengejar kebahagiaan,” Locke menulis: “Kebutuhan untuk mengejar kebahagiaan [adalah] fondasi dari kemerdekaan. Oleh karenanya kesempurnaan tertinggi dari kecerdasan alamiahnya terletak pada kesungguhan dan konsistensi dari mengejar kebahagiaan yang solid dan hakiki; jadi kepedulian kepada diri kita sendiri, yang kita tidak keliru dalam berimajinasi tentang kebahagiaan yang hakiki, adalah fondasi munculnya kebutuhan terhadap kemerdekaan diri kita.

Semakin kuat kita terikat kepada usaha-usaha mengejar kebahagiaan bersama, yaitu kemerdekaan, yang adalah milik kita terbesar, yang karenanya, kesitu hasrat kita selalu mengikuti, maka semakin kita bebas dari segala bentuk determinasi keharusan atas kehendak kita pada segala bentuk tindakan…” (1894, p. 348)

Pada bagian ini, Locke mengindikasikan bahwa mengejar kebahagiaan bersama adalah fondasi dari kemerdekaan karena sifatnya yang membebaskan diri dari keterikatan pada hasrat dalam bentuk apapun yang kita miliki secara pribadi, manusia mesti sampai pada suatu momen tertentu yaitu mencapai kesadaran akan kebahagiaan yang mengindikasikan dan berhubungan dengan kualitas kehidupan manusia secara bersama dan menyeluruh.

Bila kita kembali pada Locke, maka, kita akan melihat bahwa “pursuit of happiness (mengejar kebahagiaan)” yang disebarluaskan olehnya dan Jefferson bukanlah mengejar kenikmatan, kepemilikan, atau segala bentuk kepentingan pribadi (walaupun kebahagiaan meliputi semua hal tersebut).

Kebahagiaan mencakup kemerdekaan untuk membuat keputusan yang menghasilkan kualitas kehidupan terbaik bagi seorang manusia dan bagi manusia lainnya, yang termasuk didalamnya usaha intelektual dan moral. Kita akan mengingat baik-baik semua ini dalam pikiran ketika kita sebagai manusia mulai mendiskusikan dengan dunia apa sebetulnya konsep kebahagiaan hakiki dari bangsa besar “Amerika” dan seluruh bangsa-bangsa di dunia, termasuk bangsa Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar